Masukkan nama
pengguna (User) dan Password User yang sesuai dengan settingan
pada waktu instalasi .Untuk masuk sebagai Root Administrator, kita bisa
menggunakan perintah “su”. Dan kemudian memasukkan Password
Administrator (Bukan Password User).
Pada gambar
diatas, terdapat tanda “$”. Itu tandanya kita baru login sebagai user
biasa. Untuk bisa mensetting server, kita harus masuk sebagai “Super User”.
Yaitu dengan mengetikkan perintah: “su”. Pada gambar diatas tanda $
sudah berubah menjadi #. Dan user berubah menjadi root. Itu tandanya kita sudah
login sebagai super user.
1. Opsi Konfigurasi dan Topologi Jaringan
Opsi
konfigurasi :
IP Address
1. ns.smkmsampang.sch.id : 192.168.1.35/24
2. www.smkmsampang.sch.id : 192.168.1.35/24
3. PC Client : 192.168.50.35/24
4. Gateway : 192.168.1.1
DNS Server
1. Sistem Operasi : OS Linux Debian 6
2. Domain : smkmsampang.sch.id
3. Sub Domain : www.smkmsampang.sch.id
IP Address
1. ns.smkmsampang.sch.id : 192.168.1.35/24
2. www.smkmsampang.sch.id : 192.168.1.35/24
3. PC Client : 192.168.50.35/24
4. Gateway : 192.168.1.1
DNS Server
1. Sistem Operasi : OS Linux Debian 6
2. Domain : smkmsampang.sch.id
3. Sub Domain : www.smkmsampang.sch.id
Topologi jaringan yang akan
kita gunakan adalah topologi star dengan semua layanan ada dalam satu PC server
seperti pada gambar berikut :
2. Setting IP Address
Ifconfig eth0 192.168.1.35/24
Ifconfig eth0 down => untuk menonaktifkan ethernet (LAN Card)
Ifconfig eth0 up => untuk mengaktifkan ethernet (LAN Card)
Akan tetapi itu bersifat sementara. Jadi disini saya anjurkan untuk mensetting dengan cara mengedit file konfigurasi interfaces-nya. Untuk membuat atau mengedit sebuah file di lingkungan linux, kita dapat menggunakan apa yang disebut dengan “Text Editor”. Ada beberapa text editor yang bisa dipakai, yaitu : Nano, Pico, Vim, dan Joe.
Dalam hal ini kita memilih salah satu text editor yang menurut kami paling mudah untuk digunakan. Yaitu NANO. Untuk mengatur IP Adrress menggunakan text editor nano, masuk sebagai root ketikan dengan perintah: nano /etc/network/interfaces
root@smkmsampang:/home# nano /etc/network/interfaces
Maka akan di tampilkan isi dari file /etc/network/interfaces seperti dibawah ini:
Catatan:
Pada tampilan diatas, settingan ip address menggunakan DHCP. Itu bisa terjadi jika pada saat penginstalan, kita tidak membatalkan “DHCP configuration”. Jika pada saat itu kita membatalkan DHCP configuration, maka hasilnya tidak demikian. Karena kita sudah langsung diminta untuk mengisikan ip address secara manual.
Kemudian kita edit file tersebut menjadi seperti di
bawah ini:
Setelah selesai, kemudian disimpan dengan menekan tombol Ctrl + O.
kemudian enter. Untuk keluar kita bisa menggunakan kombinasi tombol keyboard
Ctrl + X.
Catatan:
Pada settingan diatas, interface atau ethernet card yang di setting
adalah “eth0”. Untuk memastikan eth berapa yang terdeteksi di server dan yang
akan kita pakai, kita bisa mengecek menggunakan perintah: root@smkmsampang:/home#
ifconfig -a
Ini penting, agar kita tidak salah dalam mensetting interface
yang ada di server kita.
eth0 dan eth1, menunjukan ethernet
card (lancard) yang terpasang pada komputer
lo, menujukan loopback sebagai
ip local (localhost) ip defaultnya 127.0.0.1.
Kemudian buka file /etc/resolv.conf dengan perintah :
root@smkmsampang:/home# nano
/etc/resolv.conf
Maka akan muncul tampilan :
Sebenarnya file tersebut merupakan file konfigurasi DNS. Akan tetapi
masih tergabung dalam kelompok “Network Configurations”. Setelah kita mengedit file diatas, kemudian dilanjutkan dengan
pengkonfigurasian Host Address. Yaitu dengan mengedit file /etc/hosts.
Dengan perintah : nano /etc/hosts
root@smkmsampang:/home# nano /etc/hosts
Dengan perintah : nano /etc/hosts
root@smkmsampang:/home# nano /etc/hosts
Sebagai syarat mengkonfigurasi DNS server, PC yang akan dilibatkan dalam
proses DNS harus dicantumkan di bagian ini. File /etc/hosts inilah yang
pertama-tama diakses untuk me-resolve (memetakan dari hostname ke IP
address) setiap koneksi yang dijalankan.
IP 127.0.0.1 : IP localhost yang digunakan untuk ping ke server itu sendiri.
IP 192.168.1.35 : Untuk pencarian server DNS.
smkmsampang.sch.id : Nama domain yang akan kita buat.
smkmsampang : Nama server (host) yang kita gunakan. Bukan nama user yang sedang aktif.
Setelah mengedit 3 file diatas, restartlah networknya dengan perintah :
root@smkmsampang:/home# /etc/init.d/networking
restart
Jika belum berhasil, Ulangi proses restart network. Akan tetapi
jika memunculkan pesan error pada file konfigurasi, buka dan kemudian perbaiki
terlebih dahulu konfigurasi yang salah tersebut.
3. Setting DNS Server
Paket yang digunakan untuk menkonfigurasi DNS server pada Debian adalah
Bind9. Untuk itu kita
harus mengisntall paket tersebut terlebih dahulu dengan
perintah :
root@smkmsampang:/home# apt-get
install bind9
Kemudian tekan Enter.
Catatan:
Sebelum menginstal, kita harus mengedit file
“/etc/apt/sources.list” terlebih dahulu. Dan pastikan
pada deb form cd-rom
sudah aktif (tidak ada tanda # ). Jangan lupa memasukkan CD master
Debian server
ke CD rom Jika sudah terinstall maka akan muncul …
0upgrade, 0 newly installed, 0 to
remove and 0 not upgrade
Jika belum, maka sistem akan melaksanakan proses instalasi paket bind9. Tekan
”y” maka proses
instalasi akan dilaksanakan.
Kemudian kita mulai pada pengkonfigurasian DNS server dengan mengedit beberapa
file.
Antara lain:
- /etc/bind/named.conf.local (membuat master zone)
- Membuat file untuk master forward zone yang sesuai dengan konfigurasi di /etc/bind/named.conf.local
- Membuat file untuk master reverse zone yang sesuai dengan konfigurasi di /etc/bind/named.conf.local
Masuk ke direktori /etc/bind/named.conf.local, dengan menggunakan text
editor nano
root@smkmsampang:/home# nano /etc/bind/named.conf.local
Pada tampilan diatas, terlihat jelas bahwa kita membuat 2 buah zone :
1. Forward Master Zone : smkmsampang.sch.id
dengan file konfigurasi disimpan di /etc/bind/smkmsampang
File konfigurasi ini nantinya berfungsi untuk menterjemahkan nama domain ke IP Adress.
2. Reverse Master Zone : 1.168.192.in-addr.arpa
dengan file konfigurasi disimpan di /etc/bind/smkmsampang.rev
File konfigurasi ini nantinya berfungsi kebalikan dari forward master zone yaitu untuk
menterjemahkan IP Adress ke nama domain.
Setelah itu kita harus membuat 2 file konfigurasi (/etc/bind/smkmsampang dan /etc/bind/smkmsampang.rev ) yang menyimpan konfigurasi forward master zone dan revers master zone diatas. Tapi, Sebelumnya buatlah file bernama smkmsampang dan smkmsampang.rev pada directori “/etc/bind/” dengan mengetikan Perintah :
touch smkmsampang
touch smkmsampang.rev
Kemudian tambahkan script pada file bernama smkmsampang seperti pada gambar.
root@smkmsampang:/home# nano /etc/bind/smkmsampang
Isi file tersebut dengan script seperti dibawah ini.
Kemudian buat file reverse-nya , edit, dan tambahkan script seperti pada gambar.
root@smkmsampang:/home# nano /etc/bind/smkmsampang.rev
Dan isi seperti pada gambar dibawah ini.
Catatan :
Dalam mengetikkan konfigurasi tersebut, anda harus BERHATI-HATI dan TELITI. Karena salah ketik (kurang spasi, kurang titik < . > menyebabkan tidak berjalannya program). Setelah itu semua, restart bind9 dengan mengetikan “/etc/init.d/bind9 restart”
Dalam mengetikkan konfigurasi tersebut, anda harus BERHATI-HATI dan TELITI. Karena salah ketik (kurang spasi, kurang titik < . > menyebabkan tidak berjalannya program). Setelah itu semua, restart bind9 dengan mengetikan “/etc/init.d/bind9 restart”
root@smkmsampang:/home# /etc/init.d/bind9 restart
Stopping domain name service…: bind9.
Starting domain name service…: bind9. root@smkmsampang:/home#
Fungsi melakukan restart adalah
untuk memastikan bahwa konfigurasi DNS kita sudah tersimpan dengan baik. Jika belum berhasil coba ulangi restart bind9. Akan tetapi jika
muncul pesan error, cari dimana letak errornya dan kemudian perbaiki. Untuk menguji konfigurasi DNS kita, kita menggunakan command “nslookup” yang diarahkan ke IP Address server dan ke masing-masing domain. Lihat gambar.
4. Setting Web Server
Paket yang digunakan sebagai Web Server adalah Apache2. Maka Sebelum kita
mensetting Web
server, pastikan paket Apache2 sudah terinstal seperti di bawah
ini:
root@smkmsampang:/home# apt-get
install apache2 php5 links
Keterangan:
Pada perintah diatas, kita
menginstall tiga paket
sekaligus. Yaitu apache2, php5 dan links. Masing
masing mempunyai kegunaan
sendiri-sendiri.
Paket apache2 : Untuk keperluan web server itu
sendiri (menampilkan file *.html).
Paket php5 : Digunakan agar dapat menampilkan
halaman web dengan extensi (*.php).
Links : Paket untuk menampilkan index.html/index.php
pada server.
Langkah berikutnya adalah, membuat sebuah virtualhost dengan nama file
“site” pada direktori
“/etc/apache2/sites-available/” maka kita bisan menggunakan perintah (lihat
gambar).
root@smkmsampang:/home# nano /etc/apache2/sites-available/site
Isikan file tersebut dengan konfigurasi seperti di
bawah ini :
nano /etc/apache2/sites-available/site
Catatan:
a.
Pastikan bahwa Server admin di isi dengan : nama_anda@smkmsampang.sch.id
nama
server (host) yang kita gunakan yaitu smkmsampang@smkmsampang.sch.id
b.
Pastikan bahwa Server name yang pertama diisi
dengan : www.smkmsapang.sch.id
c.
Document root : mkdir /home/smkmsampang/www
Kemudian kita cek terlebih dahulu konfigurasi virtualhost yang aktif pada direktori.
root@smkmsampang:/etc/apache2/sites-available# ls
default default-ssl
Dari tampilan diatas dapat kita ketahui bahwa konfigurasi yang sedang aktif pada apache kita adalah default dan default-ssl. Maka kita non aktifkan settingan default tersebut dan di ganti dengan settingan yang telah kita buat sebelumnya yaitu file bernama “site” dengan perintah
a2dissite default (lihat gambar)
kemudian..
a2dissite default-ssl
dan aktifkan file settingan web kita dengan perintah :
a2ensite site (lihat gambar)
Pada file konfigurasi web (file /etc/apache2/sites-available/site) kita
diatas, terlihat jelas bahwa :
Server www.smkmsampang.sch.id menggunakan Documentroot /home/smkmsampang/www.
Direktori-direktori tersebut nantinya yang akan dijadikan direktori
penyimpanan file yang akan ditampilkan di web browser ( Internet Explorer
ataupun Mozila dan yang lainnya).
Kemudian coba
kita restart apache.
Kemudian buatlah file index.html sebagai tampilan hlaman web sederhana kita, pada direktori /home/smkmsampang/www
dengan perintah : nano
/home/smkmsampang/www/index.html
Setelah semua selesai, coba kita cek konfigurasi apache2 melalui web
browser, dengan mengetikan di address bar pada masing-masing IP atau nama
domain yang sudah di setting sebelumnya.
Misalnya nama domain kita: http://www.smkmsampang.sch.id ,
dan alamat IP Addressnya 192.168.1.35 setelah di enter, dan inilah hasilnya :
Untuk mengganti nama ataupun kelas, kita bisa mengedit file index.html yang ada di direktori
/home/smkmsampang/www/index.html.
Dengan mengetikan perintah :
nano /home/smkmsampang/www/index.html
Kemudian ubahlah nama dan kelas sesuai dengan identitas anda.
Sekian. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar