Kamis, 15 Januari 2015

Administrasi DNS Server Dan Web Server Menggunakan Debian Squezee

Masukkan nama pengguna (User) dan Password User yang sesuai dengan settingan pada waktu instalasi .Untuk masuk sebagai Root Administrator, kita bisa menggunakan perintah “su”. Dan kemudian memasukkan Password Administrator (Bukan Password User).

Pada gambar diatas, terdapat tanda “$”. Itu tandanya kita baru login sebagai user biasa. Untuk bisa mensetting server, kita harus masuk sebagai “Super User”. Yaitu dengan mengetikkan perintah: “su”. Pada gambar diatas tanda $ sudah berubah menjadi #. Dan user berubah menjadi root. Itu tandanya kita sudah login sebagai super user.

1. Opsi Konfigurasi dan Topologi Jaringan
Opsi konfigurasi :

IP Address

1. ns.smkmsampang.sch.id       :   192.168.1.35/24

2. www.smkmsampang.sch.id  :   192.168.1.35/24

3. PC Client                               :   192.168.50.35/24

4. Gateway                                 :   192.168.1.1

DNS Server

1. Sistem Operasi             :    OS Linux Debian 6

2. Domain                         :    smkmsampang.sch.id

3. Sub Domain                  :    www.smkmsampang.sch.id

Topologi jaringan yang akan kita gunakan adalah topologi star dengan semua layanan ada dalam satu PC server seperti pada gambar berikut :


2. Setting IP Address
Sebelum kita mensetting DNS, Web server dan lain-lain, kita harus mensetting IP Address dari Server kita. Kita bisa mensetting IP Address menggunakan perintah :

Ifconfig eth0 192.168.1.35/24
Ifconfig eth0 down => untuk menonaktifkan ethernet (LAN Card)
Ifconfig eth0 up      => untuk mengaktifkan ethernet (LAN Card)

Akan tetapi itu bersifat sementara. Jadi disini saya anjurkan untuk mensetting dengan cara mengedit file konfigurasi interfaces-nya. Untuk membuat atau mengedit sebuah file di lingkungan linux, kita dapat menggunakan apa yang disebut dengan “Text Editor”. Ada beberapa text editor yang bisa dipakai, yaitu : Nano, Pico, Vim, dan Joe.

Dalam hal ini kita memilih salah satu text editor yang menurut kami paling mudah untuk digunakan. Yaitu NANO. Untuk mengatur IP Adrress menggunakan text editor nano, masuk sebagai root ketikan dengan perintah:  nano /etc/network/interfaces

root@smkmsampang:/home# nano /etc/network/interfaces

Maka akan di tampilkan isi dari file /etc/network/interfaces seperti dibawah ini:


Catatan
Pada tampilan diatas, settingan ip address menggunakan DHCP. Itu bisa terjadi jika pada saat penginstalan, kita tidak membatalkan “DHCP configuration”. Jika pada saat itu kita membatalkan DHCP configuration, maka hasilnya tidak demikian. Karena kita sudah langsung diminta untuk mengisikan ip address secara manual.

Kemudian kita edit file tersebut menjadi seperti di bawah ini:





















Setelah selesai, kemudian disimpan dengan menekan tombol Ctrl + O. kemudian enter. Untuk keluar kita bisa menggunakan kombinasi tombol keyboard Ctrl + X.

Catatan:
Pada settingan diatas, interface atau ethernet card yang di setting adalah “eth0”. Untuk memastikan eth berapa yang terdeteksi di server dan yang akan kita pakai, kita bisa mengecek menggunakan perintah: root@smkmsampang:/home# ifconfig -a






















Ini penting, agar kita tidak salah dalam mensetting interface yang ada di server kita.
eth0 dan eth1,  menunjukan ethernet card (lancard) yang terpasang pada komputer
lo, menujukan loopback sebagai ip local (localhost) ip defaultnya 127.0.0.1.
Kemudian buka file /etc/resolv.conf dengan perintah :
root@smkmsampang:/home# nano /etc/resolv.conf

Maka akan muncul tampilan :






Sebenarnya file tersebut merupakan file konfigurasi DNS. Akan tetapi masih tergabung dalam kelompok “Network Configurations”Setelah kita mengedit file diatas, kemudian dilanjutkan dengan pengkonfigurasian Host Address. Yaitu dengan mengedit file /etc/hosts. 
Dengan perintah : nano /etc/hosts

root@smkmsampang:/home# nano /etc/hosts





Sebagai syarat mengkonfigurasi DNS server, PC yang akan dilibatkan dalam proses DNS harus dicantumkan di bagian ini. File /etc/hosts inilah yang pertama-tama diakses untuk me-resolve (memetakan dari hostname ke IP address) setiap koneksi yang dijalankan.

IP 127.0.0.1 : IP localhost yang digunakan untuk ping ke server itu sendiri. 
IP 192.168.1.35 : Untuk pencarian server DNS. 
smkmsampang.sch.id : Nama domain yang akan kita buat.
smkmsampang : Nama server (host) yang kita gunakan. Bukan nama user yang sedang aktif.

Setelah mengedit 3 file diatas, restartlah networknya dengan perintah :
root@smkmsampang:/home# /etc/init.d/networking restart

Jika belum berhasil, Ulangi proses restart network. Akan tetapi jika memunculkan pesan error pada file konfigurasi, buka dan kemudian perbaiki terlebih dahulu konfigurasi yang salah tersebut.

3. Setting DNS Server
Paket yang digunakan untuk menkonfigurasi DNS server pada Debian adalah Bind9. Untuk itu kita
harus mengisntall paket tersebut terlebih dahulu dengan perintah :
root@smkmsampang:/home# apt-get install bind9 
Kemudian tekan Enter.

Catatan:
Sebelum menginstal, kita harus mengedit file “/etc/apt/sources.list” terlebih dahulu. Dan pastikan
pada deb form cd-rom sudah aktif (tidak ada tanda # ) Jangan lupa memasukkan CD master 
Debian server ke CD rom Jika sudah terinstall maka akan muncul …
0upgrade, 0 newly installed, 0 to remove and 0 not upgrade
Jika belum, maka sistem akan melaksanakan proses instalasi paket bind9.  Tekan  ”y” maka proses
instalasi akan dilaksanakan.

Kemudian kita mulai pada pengkonfigurasian DNS server dengan mengedit beberapa file. 
Antara lain:
  • /etc/bind/named.conf.local (membuat master zone)
  • Membuat file untuk master forward zone yang sesuai dengan konfigurasi di /etc/bind/named.conf.local
  • Membuat file untuk master reverse zone yang sesuai dengan konfigurasi di /etc/bind/named.conf.local
Langkah pertama, membuat master zone! tambahkan scrip seperti di bawah ini.
Masuk ke direktori /etc/bind/named.conf.local, dengan menggunakan text editor  nano
root@smkmsampang:/home# nano /etc/bind/named.conf.local













Pada tampilan diatas, terlihat jelas bahwa kita membuat 2 buah zone :

1. Forward Master Zone : smkmsampang.sch.id 

dengan file konfigurasi disimpan di /etc/bind/smkmsampang

File konfigurasi ini nantinya berfungsi untuk menterjemahkan nama domain ke IP Adress.

2. Reverse Master Zone : 1.168.192.in-addr.arpa

dengan file konfigurasi disimpan di /etc/bind/smkmsampang.rev

File konfigurasi ini nantinya berfungsi kebalikan dari forward master zone yaitu untuk 

menterjemahkan IP Adress ke nama domain.

Setelah itu kita harus membuat 2 file konfigurasi (/etc/bind/smkmsampang dan /etc/bind/smkmsampang.rev ) yang menyimpan konfigurasi forward master zone dan revers master zone diatas. Tapi, Sebelumnya buatlah file bernama smkmsampang dan smkmsampang.rev pada directori “/etc/bind/” dengan mengetikan Perintah : 

touch smkmsampang

touch smkmsampang.rev

Kemudian tambahkan script pada file bernama smkmsampang seperti pada gambar.

root@smkmsampang:/home# nano /etc/bind/smkmsampang 

Isi file tersebut dengan script seperti dibawah ini.



Kemudian buat file reverse-nya , edit, dan tambahkan script seperti pada gambar.

root@smkmsampang:/home# nano /etc/bind/smkmsampang.rev 

Dan isi seperti pada gambar dibawah ini.






















Catatan :
Dalam mengetikkan konfigurasi tersebut, anda harus BERHATI-HATI dan TELITI. Karena salah ketik (kurang spasi, kurang titik < . > menyebabkan tidak berjalannya program). Setelah itu semua, restart bind9 dengan mengetikan “/etc/init.d/bind9 restart” 

root@smkmsampang:/home# /etc/init.d/bind9 restart


Stopping domain name service…: bind9.

Starting domain name service…: bind9. root@smkmsampang:/home#

Fungsi melakukan  restart adalah untuk memastikan bahwa konfigurasi DNS kita sudah tersimpan dengan baik. Jika belum berhasil coba ulangi restart bind9. Akan tetapi jika muncul pesan error, cari dimana letak errornya dan kemudian perbaiki. Untuk menguji konfigurasi DNS kita, kita menggunakan command “nslookup” yang diarahkan ke IP Address server dan ke masing-masing domain. Lihat gambar.


4. Setting Web Server
Paket yang digunakan sebagai Web Server adalah Apache2. Maka Sebelum kita mensetting Web
server, pastikan paket Apache2 sudah terinstal seperti di bawah ini:
root@smkmsampang:/home# apt-get install apache2 php5 links

Keterangan:
Pada perintah diatas, kita menginstall tiga paket sekaligus. Yaitu apache2,  php5 dan links. Masing
masing mempunyai kegunaan sendiri-sendiri.
Paket apache2    : Untuk keperluan web server itu sendiri (menampilkan file *.html).
Paket php5          : Digunakan agar dapat menampilkan halaman web dengan extensi (*.php).
Links                   : Paket untuk menampilkan index.html/index.php pada server.

Langkah berikutnya adalah, membuat sebuah virtualhost dengan nama file “site” pada direktori
“/etc/apache2/sites-available/”  maka kita bisan menggunakan perintah (lihat gambar).
root@smkmsampang:/home# nano /etc/apache2/sites-available/site
Isikan file tersebut dengan konfigurasi seperti di bawah ini :


nano /etc/apache2/sites-available/site

Catatan:
a.       Pastikan bahwa Server admin di isi dengan : nama_anda@smkmsampang.sch.id

nama server (host) yang kita gunakan yaitu smkmsampang@smkmsampang.sch.id

b.      Pastikan bahwa Server name yang pertama diisi dengan : www.smkmsapang.sch.id

c.       Document root : mkdir /home/smkmsampang/www

Kemudian kita cek terlebih dahulu konfigurasi virtualhost yang aktif pada direktori.

root@smkmsampang:/etc/apache2/sites-available# ls
default default-ssl 

Dari tampilan diatas dapat kita ketahui bahwa konfigurasi yang sedang aktif pada apache kita adalah default dan default-ssl. Maka kita non aktifkan settingan default tersebut dan di ganti dengan settingan yang telah kita buat sebelumnya yaitu file bernama “site” dengan perintah 

a2dissite default (lihat gambar) 

kemudian..

a2dissite default-ssl 

dan aktifkan file settingan web kita dengan perintah : 

a2ensite site (lihat gambar)



Pada file konfigurasi web (file /etc/apache2/sites-available/site) kita diatas, terlihat jelas bahwa :
Server www.smkmsampang.sch.id menggunakan Documentroot /home/smkmsampang/www.
Direktori-direktori tersebut nantinya yang akan dijadikan direktori penyimpanan file yang akan ditampilkan di web browser ( Internet Explorer ataupun Mozila dan yang lainnya).

Kemudian coba kita restart apache.
root@smkmsampang# /etc/init.d/apache2 restart


Kemudian buatlah file index.html sebagai tampilan  hlaman web sederhana kita, pada direktori /home/smkmsampang/www  dengan perintah : nano /home/smkmsampang/www/index.html

Lihat gambar seperti pada di bawah ini : nano /home/smkmsampang/www/index.html


Setelah semua selesai, coba kita cek konfigurasi apache2 melalui web browser, dengan mengetikan di address bar pada masing-masing IP atau nama domain  yang sudah di setting sebelumnya. Misalnya nama domain kita: http://www.smkmsampang.sch.id , dan alamat IP Addressnya 192.168.1.35 setelah di enter, dan inilah hasilnya :



Untuk mengganti nama ataupun kelas, kita bisa mengedit file index.html yang ada di direktori 
/home/smkmsampang/www/index.html

Dengan mengetikan perintah :

nano /home/smkmsampang/www/index.html

Kemudian ubahlah nama dan kelas sesuai dengan identitas anda.

Sekian. Semoga bermanfaat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar