Sound
Card adalah perangkat keras computer yang
berfungsi untuk mengolah data berupa audio atau suara. Sound Card dibedakan
menjadi dua jenis berdasarkan fisiknya. Sound card memiliki format tata suara
yang mendukung system keluaran suara, misalnya sound yang memiliki 4 chanel
harus menggunakan speaker aktif dengan 4 speaker dan 1 subpower untuk
mendapatkan hasil yang optimal.
Sound
card, juga sering disebut audio card, adalah periferal yang terhubung ke slot
ISA atau PCI pada motherboard, yang memungkinkan komputer untuk memasukkan
input, memproses dan menghantarkan data berupa suara.
Jenis
- jenis Sound Card diantaranya :
1) Sound Card On Board
Merupakan
fasilitas audio yang sudah terpasang
pada motherboard berbentuk chipset dan kinerja sound card on board masih
membutuhkan bantuan prosesor utama. Sound card on board dapat ditemui pada
hampir semua jenis motherboard. Jika kita hanya membutuhkan sound card untuk
musik, sound card tipe ini merupakan pilihan yang baik.
2)
Sound Card PCI
Merupakan
sound card yang dipasangkan pada slot PCI motherboard. Sound card tipe ini
memiliki keunggulan pada kualitas yang dihasilkan. Jika hanya digunakan untuk
keperluan standard, seperti mendengarkan musik, sound card tipe ini terlalu
mahal. Namun jika kita menggunakannya untuk bermain game berat atau untuk
kegiatan rekam suara, sound card tipe ini merupakan pilihan yang tepat.
Seperti
halnya VGA card, sound card pun memiliki beragam bentuk, macam dan jenis. Sound
card memiliki empat fungsi utama, yaitu sebagai synthesizer, sebagai MIDI
interface, pengkonversi data analog ke digital (misalnya merekam suara dari
mikrofon) dan pengkonversi data digital ke bentuk analog (misalnya saat
memproduksi suara dari speaker). Sedangkan cara pengangkutan suara biasanya
menggunakan tiga cara, yaitu melalui teknologi frequency modulation (FM),
wavetable, dan model fisik. Sintesa lewat FM adalah cara yang paling efektif
untuk menghasilkan suara yang jenih, meski mahal.
Suara
disimulasikan dengan menggunakan bilangan algoritma untuk menghasilkan sine
wave, alias gelombang yang lentur sehingga menghasilkan suara yang mirip suara
sumber aslinya. Misalnya, suara denting gitar akan disimulasikan dan hasilnya
akan mendekati suara asli. Cara wavetable adalah merekam suara yang tersimpan
pada chip kartu suara, dan meneruskannya ke speaker. Sedangkan synthesizing
secara fisik berarti suara disimulasikan melalui prosedur programming yang
kompleks.
PCI vs Onboard
Pada
awalnya, kartu suara hanya bisa terhubung ke slot ISA. Namun dengan dipakainya
model slot PCI yang menghasilkan suara yang lebih jernih, rata-rata kartu suara
terbaru memakai PCI bus. Beragam jenis sound card PCI mulai yang murah ratusan
ribu rupiah sampai yang jutaan, bisa Anda tambahkan pada PC Anda.
Merek
sound card seperti Turtle Beach Systems, Creative Labs, Advanced Gravis,
Yamaha, atau ESS Technology, dapat ditemui di pasaran. Masing-masing memiliki
keunggulan dan kelemahan. Kartu suara bikinan Turtle Beach unggul di kualitas
suara, namun harganya mahal. Sementara itu, Creative Labs memproduksi beberapa
jenis kartu suara yang beragam kelasnya dengan rangkaian produk Sound
Blasternya, seperti SB16 Value PnP, SB 32, SB AWE 32, SB AWE 64 Gold dan Value,
sampai yang terbaru Extigy Platinum - kartu suara eksternal.
Begitu
pula dengan Advanced Gravis yang memiliki produk Gravis Ultrasound PnP, PnP
PRO, dan ACE. Ketiga kartu suara tersebut mendukung Sound Blaster. Yamaha, yang
terkenal dengan MIDI-nya pun membuat sound card yang juga mendukung Sound Blaster.
Untuk konsumen low-end, ESS Technology adalah rajanya. Produk sound card ESS
terkenal murah bila dibanding merek lainnya. Meski demikian, ia tetap juga
mendukung Sound Blaster. Dari beberapa vendor pembuat sound card yang telah
disebutkan, Sound Blaster-nya Creative Labs menjadi standar bagi banyak sound
card yang ada di pasaran. Tidak mengherankan karena kualitas sound card
Creative telah diakui sebagai yang terbaik.
Namun,
dengan dana yang terbatas pun Anda tetap bisa memiliki PC yang bisa bersuara
merdu. Kebanyakan motherboard yang dipakai untuk PC jangkrik biasanya sudah
dilengkapi dengan on-board sound card. Artinya, Anda tak perlu mengeluarkan
uang lebih untuk membeli sound card. Memang dari segi kualitas suara yang
dihasilkan, on-board sound card kurang andal dibanding kartu suara batangan,
yang ditancapkan pada slot PCI. Namun dari beberapa motherboard yang ada di
pasaran saat ini, khususnya untuk Pentium 4, kualitas suara on-board sound
card-nya lumayan bagus. Sesuaikan dengan Spiker Bagusnya suara tak hanya
ditentukan dari sound card saja, tapi tergantung pula pada spiker yang Anda
gunakan. Kalau sound card yang Anda gunakan sudah dilengkapi dengan kemampuan
surround atau prologic, padahal spiker yang ada hanya jenis stereo saja, maka
efek suara yang dihasilkan sound card tidak akan maksimal. Apabila sound card
Anda sudah mendukung 5.1 channel, sebaiknya kombinasikan pula dengan speaker
yang memiliki jumlah channel sama.
Pada
model sound card terbaru malah sudah dilengkapi dengan SPDIF atau kanal
digital. Dengan pemakaian koneksi model digital ini maka data suara yang
dihasilkan oleh sound card akan dikeluarkan oleh spiker dengan lebih jernih,
tanpa ada noise atau bunyi berdesis. speaker Diamond MX300 dan SoundBlaster
Live!, misalnya, sudah dilengkapi dengan kanal digital, selain kapabilitasnya
mengolah suara 3D yang terdengar seperti suara alami.Teknologi terbaru Salah
satu contoh terobosan terbaru di dunia audio digital adalah Creative Extigy.
Creative Extigy merupakan sebuah external soundcard. Basis teknologi yang
digunakan berdasarkan Creative Audigy dengan kemampuan audio 24bit dan audio
playback multi channel 96KHz serta 100dB Signal Noise Ratio. "Sound Blaster Audigy Extigy adalah era baru
dalam PC Audio dan akan menjadikan kami pemimpin dalam dunia audio dengan
sebuah solusi external namun dengan kemampuan Sound Blaster Audigy",
kata Sim Wong Hoo pendiri Creative.
Sebenarnya
apa sih kelebihan Sound Blaster Extigy dibandingkan sound card sejenis? Hanya
satu, yaitu solusi external audio yang tidak dimiliki oleh sound card manapun.
Teknologinya sendiri masih sama dengan adiknya SB Audigy yaitu EAX Advanced HD
yang terdiri dari Audio Clean-Up, Time Scaling, DREAM, dan EAX Advanced Audio
Effects. Audio Clean-Up digunakan untuk menghapus dan meminimalisasi gangguan
seperti desis maupun goresan yang terdapat pada rekaman lama atau CD yang
tergores. Time Scaling digunakan untuk mempertahankan keakuratan detil sebuah
musik bila dipercepat atau diperlambat temponya oleh pengguna. DREAM (Dynamic
Repositioning of Enhanced Audio and Music) merupakan teknologi yang banyak
digunakan untuk mereposisikan kemampuan speaker dalam sistim 5.1. Kemampuan
masing-masing speaker akan dimaksimalkan melalui frekuensi yang akan dikirimkan
sehingga akan menampilkan musik lebih hidup sesuai posisi dimana speaker
tersebut ditempatkan. Sedangkan EAX Advanced HD Audio Effects akan memberikan
kebebasan pada pengguna untuk melakukan kustomasi lingkungan suara yang akan
ditampilkan, misalkan suara di hall atau gedung concert yang lebih bergaung
atau suara di tanah lapang yang datar.
Menggunakan
port USB sebagai koneksi ke PC, SB Extigy juga mampu digunakan sebagai
perangkat stand alone untuk dihubungkan ke perangkat elektronik lain seperti
Playstation atau CD / DVD Player melalui konektor line-in analog. Bahkan fungsi
SB Extigy juga mampu digunakan dengan audio playback 5.1 atau karaoke melalui
sebuah VCD / DVD Player. DSP Dekodernya sendiri mampu digunakan untuk Dolby
Digital AC-3 dan CMSS Surround sehingga tidak akan mengurangi kualitas audio
sebuah film DVD. Apalagi bila dipasangkan dengan speaker Creative Inspire 5300
dan 5700 tentunya akan membuat anda lupa berdiri. Minimal sistim yang
diperlukan adalah O/S Windows 98 SE (Win95 dianggap sudah pensiun), Pentium II
keatas, memory 128MB, port USB 1.1, 250MB hard disk space, serta sebuah CDROM
untuk instalasi PC.
Sampai disini dulu artikel Pengertian Sound Card…
Semoga Bermanfaat Yach… Wassalamu’alaikum!
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Sound Card"
Posting Komentar